Wah, udah lama nih ngak nulis.
Apa kabar teman-teman? Masih pada bernafas kan? Saya berharap tidak ada hantu
yang membaca tulisan saya ini.. Hehehe. Itu hantu masa lalu yang selalu hadir
dibayang-bayangmu.
Oke. Sebenernya saya tidak akan
membahas tentang biaya move on seperti seorang kekasih yang baru aja putus. Ini
lebih ke pengalaman saya di Malaysia. Oh iya, saya di Malaysia uda 2 bulan lho.
Ngak kerasa aja nih waktu berputar. Semoga saya dan teman-teman tidak menua
tanpa prestasi.
Eits, tapi diakhir nanti tetep
ada kok rincian biaya buat yang mau move on. Biar saya gak PHP in kalian. Jadi
baca sampai selesai ya. J
Sebulan yang lalu ada temen
Indonesia kita yang pulang karena masa tinggalnya di Malaysia habis dan dia
belum dapet visa. Jadilah dia sebagai ladang titipan barang oleh temen-temen yang belum berhasil move on dari Indonesian
goods, termasuk saya. Hehe. Titipannya
pun bermacam-macam, dari yang bener-bener penting kayak barang yang ketinggalan
di rumah. Sampai yang gak penting :
sandal swallow, hand body, sambel trasi, bahkan solasi. Ini beneran.
Alasan mereka beragam. Di
Malaysia mahal-mahal lah, ngak bisa makan tanpa sambel terasi Indonesia, sampai
maunya pakai merk tertentu dari Indonesia. Yah, intinya kita masih susah move
on dari kebiasaan lama yang telah melekat bersama kita. Padahal, semua barang
barang yang dititipin bisa dibeli di Malaysia.
Kadang kita emang susah berpindah
dari sesuatu yang kita udah cocok, hingga kita sadar untuk harus benar-benar
move on. Teman kita itu pun kembali ke Malaysia dengan berkoper-koper barang
titipan dengan kelebihan bagasi yang tidak sedikit. Tigabelas kilo sih kelebihan bagasinya, tapi nomilnya sampai
821.000!!! mungkin itu lebih mahal dari
harga tiketnya, dan pastinya lebih mahal dari harga sandal jepit swallow yang
dibawanya.
Saya sendiri ketiban paling
banyak, karena titipan saya sampai 7 kg sendiri. Kalo ditotal semua biaya yang
harus saya keluarkan kurang lebih begini rinciannya :
200.000 = beli pensil,,
penghapus, tempat pensil, bolpen 1 pack abon sapi, binder dan isinya dan biaya
pakein dari rumah ke rumah temen yang dititipin.
400.000 = beli koper untuk bawa
barang-barang kita.
330.000 = ganti bagasi temen.
TOTAL = 930.000
Melihat jumlah angka itu saya yang awalnya bilang harga barang-barang di Malaysia mahal pun akhirnya sadar bahwa ada yang lebih mahal saat kita gagal move on. Saya pernah beli bolpoin di sini seharga 12.000. harga pensil, tempat pensil dan barang-barang lainnya pun sama. Diatas harga biasanya kita di Indonesia. Tapi, mau tidak mau kita harus bisa menyesuikan diri dengan hal baru dalam hidup kita. Harus bisa MOVE ON!!!
padahal bolpoin biasa, tapi harganya diatas rata-rata |
Ini baru Malaysia yang sangat
dekat dengan Indonesia. Bagaimana kalo kita harus berpindah ke Negara yang
lebih jauh lagi. Biaya yang harus kita keluarkan pun pasti lebih mahal.
Sejauh-jauhnya tempat didunia ini,
kita masih bisa mengukur jaraknya, tapi ada tempat yang jaraknya tidak terukur.
Ya itulah HATI.
Move on dari hati seseorang yang
sudah cocok dengan kita tidaklah mudah. Padahal, saat kita meninggalkan yang
lama, kita harus siap menghadapi yang baru. Bukan berarti kita tidak bisa hidup
tanpa dia yang lama. Lalu kemudian mengurung diri dan bersedih tiada henti. Kalau kita gagal untuk move on dari yang satu
ini akan banyak yang kita korbankan. Masa depan kita, orang-orang yang
menyayangi kita dan teman-teman yang masih setia bersama kita.
Baru semalem saya denger curhatan
ABG yang mau move on.
ABG labil : ” jika ada
sesuatu yang sangat berharga karena dia
bisa merubah hidup kamu dan kamu harus meraihnya, tapi ada resiko jika kamu ingin mempertahannya,
kamu mungkin akan mengalami tekanan atau stress, tapi kalo kamu kehilangan
sesuatu tersebut, maka kamu akan mati. Akankan kamu berusaha meraihnya?”
saya : “ ada sesuatu yang tidak akan
meninggalkan kita, dan akan selalu mendukung kita, tapi seringkali kita
terlupa. Dialah Allah SWT. Bukan seseorang yang kamu agung-agungkan hari ini.
Karena bias saja suatu hari nanti kamu menemukan yang lebih baik dari dia.
Kemudian kamu akan tertawa dan berkata : kenapa dulu saya mencintainya? padahal
belum waktunya”
Setelah membaca pesan saya itu
dia izin ke kamar mandi dan akhirnya sadar bahwa dia haus segera move on .
Entah kamar mandi atau kata-kata saya yang membuatnya sadar.
Yah, setidaknya saat kita mau
move on ada biaya yang harus kita keluarkan. No pain no gain. Besar
kecilnya tergantung kita. Bias jadi 1 juta rupiah atau 1 juta dollar. Hehe.
Inilah yang bisa anda lakukan saat mau move on :
1. Jalan-jalan ke tempat yang sangat menyenagkan yang membuat kita
lupa dia dan segala kenangan yang bersamanya. Bisa naik gunung atau ke luar
negeri. Tergantung isi dompet kita.
2. Jika biasanya kita selalu mentraktir dia, maka cobalah sekarang
traktir teman-teman kita. Ceritakanlah
semua kesedihan kita, sampai tidak ada lagi kata yang keluar dari mulut kita.
Bisa sambil makan di restoran mewah atau warteg dean rumah.
3. Beli buku-buku yang sesuai dengan hati kita dan bacalah. Dalam
hidup ini Kita tidak punya cukup waktu untuk merasakan semua pengalaman, untuk
itu kita bisa belajar dari orang lain.
Demikian kurang lebih biaya move
on saya, mungkin teman-teman juga pernah mengalaminya. Boleh cerita di kolom
komentar ya!!!
NB : entah kenapa ditidur saya
saat membuat tulisan ini saya bermimpi seseorang yang pernah ada dihati, dan
dia dalam wujud hantu L.
Semoga teman-teman tidak mengalaminya, karena ini bukan kisah misteri.