Bulan Puasa sudah berlalu
beberapa hari, atau mungkin sudah akan selesai. Kalimat pembuka tulisan ini
mempunyai 2 makna yang berbeda. Jika kita cenderung mengatakan bahwa puasa
sudah berlalu beberapa hari itu artinya kita seolah tidak mau meninggalkan oleh
Bulan Yang Sarat akan Keberkahan ini. Namun, jika kita mengatakan puasa sudah
akan selesai itu artinya kita selalu menghitung setiap hari dan benar-benar
bahagia bahwa ternyata hanya tinggal beberapa hari tersisa menuju kebebasan
dari menahan lapar dan dahaga juga segala hal yang dilarang oleh Nya. (anda
termasuk yang mana?)
Sadar atau tidak, selama bulan
Puasa ini kita lebih sering bertindak
lebih islami dari 11 bulan lainnya. Lebih sering baca Qur’an. lebih banyak
sholat berjamaahnya, lebih mudah untuk bersedekah, dan melakukan kebaikan lain
dengan jumlah lebih banyak.Semua itu biasanya akan berkahir dengan datangnya sebuah hari bernama : Idul Fitri. Idul Fitri seperti telah membagikan tiket gratis untuk kita
menuju surga. Sehingga kita tidak perlu
lagi shalat berjama’ah, sedekah, baca Quran dan melakukan amal perbuatan
lainnya.
Puasa selama sebulan penuh
dibulan Ramadhan ini sejatinya tidak hanya berhenti di Hari Idul Fitri, harus
kita teruskan sampai kita berjumpa dengan Ramadhan berikutnya. Atau bahkan
sampai ajal menjemput kita. Tentu saja bukan Puasa dengan menahan lapar dan
dahaganya yang kita teruskan, Rasulullah SAW melarang kita untuk puasa
sepanjang tahun, beliau pun berkata
bahwa puasa yang paling baik adalah puasa Nabi Dud AS (sehari puasa sehari
tidak ). Nilai-nilai selama satu bulan penuh kita berpuasalah yang harus kita
bawa dalam kehidupan sebelas bulan berikutnya, diantaranya :
1. Kedisipilinan
Selama satu
bulan penuh kita tidak berani menyentuh makanan yang jelas ke halalannya
sebelum tiba waktunya untuk berbuka. Padahal dihadapan kita sudah terhidang
kolak, pecel, opor , jus buah dan berbagai hidangan lainnya. Tapi tetap saja
kita tidak berani memakannya. Disipilin sekali.
Sebenarnya
seperti itulah yang diinginkan Allah SWT dalam kehidupan kita didunia ini. .
Kita harus disiplin terhadap waktu dan apapun yang masuk kedalam tubuh kita.
Allah mewajibkan sholat 5 waktu dan memberikan kemuliaan tersendiri bagi
orang-orang yang sholat tepat pada waktunya. Dalam bekerja juga sama. Untuk
orang-orang yang digaji karena jam kerjanya. Maka bekerjalah sesuai jamnya.
Agar kita tidak termasuk orang yang memakan gaji buta dan mendholimi orang yang
menggaji kita. bagi para pelajar, kedisiplinan bahkan menjadi syarat utama. Istilahnya
Karakter. Di jepang dan Australia, pendidikan karakter ini lebih mereka
utamakan, sebelum mengisi otal dengan ilmu pengetahuan.
Terhadap
kedisplinan ini, kita selayaknya belajar pada ulama kita dahulu. Ketika tiba
waktu sholat, mereka meninggalkan apapun urusan duniawi yang sedang dilakukan,
karena tidak ada yang lebih besar dari urusan kepada Allah SWT. Terhadap
makanan juga sama. Jangnankan yang haram, yang syubhat (masih ragu
kehalalannya) saja mereka tidak mau mengambilnya. Maka, akhirnya Allah Menjaga
dirinya dan Keturunannya tetap dalam ketaatan kepada Allah SWT . mendapatkan
ilmu yang bermanfaat, dunia dan akhirat.
Jika selama
bulan Puasa kita bisa berdispilin, masak kita tidak bisa untuk ber Puasa dari
melanggar aturan selama setahun penuh, (paling tidak meminimalisir)?
2. Ibadah
Selama bulan
Puasa, kita tidak mau melewatkan sedetik pun tanpa ibadah. Semua berlomba-lomba
mengisi setiap waktunya dengan ibadah. Bahkan ada yang sampai menonaktifkan
jejaringan social selama bulan puasa. Semua untuk ibadah. Diam sebentar, ambil
Quran dan ngaji. Ikut pengajian rutin di masjid. Karena hebatnya bulan ini,
jika kita tidak mampu berbuat kebaikan dan takut berbuat maksiat maka tidur pun
jadi ibadah.
Lalu bagaimana
dengan bulan-bulan berikutnya? Rasulullah SAW bersabda : “Merupakan tanda
baiknya islam seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna
baginya”
Hadits tersebut
bukan hanya berlaku selama bulan Puasa, tapi selamanya. Toh malaikat pencatat
amal perbuatan tidak libur dan Tuhan tidak pernah tidur. Teruskan saja
amalan-amalan baik selama bulan Puasa.
Selama sebelas
bulan setalah Ramadhan, Puasalah untuk berbuat hal-hal yang tidak berguna,
sepanjang tahun dan sampai kapanpun. Toh, selama bulan Puasa kita mampu kan?
3. Sedekah
Sepertinya inilah
aktifitas yang paling digemari umat manusia selama bulan puasa. SEDEKAH. Di
masjid-masjid banyak diselenggarakan buka puasa bersama bahkan sahur bersama.
GRATIS. Kalaupun ada yang tidak punya
uang, banyak yang bersedekah tenaga dan pikiran. Apapun yang bisa disedekahkan
akan kita lakukan.
Dibulan puasa
para Dhuafa dan Fakir Miskin sepertinya tidak akan pernah kekurangan makanan.
Dan mereka akan kembali kepalaran setelah Idul Fitri tiba. Kesempatan bulan
Puasa benar-benar dimanfaatkan setiap orang untuk mencari pahala
sebanyak-banyaknya. Namun, kadang kita lupa bahwa bulan Puasa adalah latihan
kita untuk diterapkan di bulan-bulan berikutnya.
Jika kita telah
biasa melakukan sedekah selama bulan puasa. Cobalah lakukan ini minimal setahun
sekali : SEDEKAH EKSTRIM. Bersedahlah terhadap hal-hal yang kita sayangi atau
dalam jumlah yang tidak wajar, sampai jantung dan tangan bergetar.. Jika kita
punya dua mobil, maka cobalah sedekahkan satunya. jika kita punya dua rumah,
beranikan diri untuk menyedekahkan satunya. Atau jika kita hanya punya uang
satu juta di dompet, maka cobalah untuk mengeluarkan semuanya untuk sedekah.
Subahanallah,
Banyak orang-orang hebat baik dari muslim maupun non-muslim yang telah
melakukan ini. Dari golongan muslim Seperti : Ippho santosa(moyivator
Internasional ), Yusuf Mnasur (Pendiri ribuan rumah Tahfidz di Indonesia),
dan Abdurramman bin Auf(sahabat nabi)
dan masih banyak lainnya. Dari golongan non muslim ada Bill Gates (Pendirir
Microsoft), Donald Trump (Pakar Bisnis). Hidup mereka jauh lebih baik setelah melakukan
SEDEKAH EKSTRIM. Dan bukan omong kosong, penulis juga sering mengalaminya. Sampai
tangan dan jantung bergetar. Tuhan tidak
butuh uang kita, kitalah yang butuh pertolongannya. Sedekah kita akan tetap
utuh dan kembali dengan berlipat ganda. Toh, orang fakir dan Dhuafa tidak hanya
ada selama bulan puasa, dan pembangunan masjid, lembaga pendidikan juga
dimana-mana, tidak hanya selama bulan puasa.
Beryukurlah kepada
Allah dengan cara ini. Karena kita bisa merasakan Ramadhan sampai akhir, lulus
tes masuk di perguruan tinggi yang kita inginkan, mendapat kemudahan dalam
banyak hal. Ingat, semua itu adalah ujian. Mari kita syukuri ujian itu, dan
berharap tuntunan Allah selalu dengan jalan sedekah. Atau kalau mau kekal
pahalanya, bisa dengan wakaf. Tidak harus kita punya uang 1M dulu baru
berwakaf. Mulailah dari yang kita mampu. Dan berdoalah agar dimampukan oleh
Allah SWT.
Kita tidak tahu amal mana yang
diterima oleh Allah SWT, bisa jadi amal kita yang kita lakukan diluar bulan
puasa dengan ikhlas justru yang diterima oleh Allah SWT dibanding dengan amal
yang kita lakukan selama bulan puasa. Maka teruslah berbuat sampai akhir hayat.
Begitupun dengan akhir hayat,
tidak ada yang tahu dalam keadaan apa kita akan wafat. Maka teruslah berpuasa
dari segala bentuk maksiat agar kita termasuk orang-orang yang Khusnul
Khotimah.
Ambillah nilai-nilai terbaik dari
bulan puasa kita, lakukan itu selama bulan-bulan berikutnya, dan rasakan
nikmatnya puasa sepanjang tahun. Wallahu a’lam. (Buya Hamka)
No comments:
Post a Comment